Lombokvibes.com, Lombok Tengah- Pulau Lombok, selain dikenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan kuliner yang menggugah selera. Salah satu jajanan tradisional yang menjadi simbol budaya dan warisan leluhur masyarakat Sasak adalah Jaje Pangan, bisa disebut dodol atau bengkayu dalam Bahasa Sasak masyarakat Lombok Utara.
Jajanan ini bukan sekadar camilan biasa, melainkan memiliki makna mendalam dan merupakan bagian dari tradisi yang telah ada sejak lama.
Jaje Pangan tidak hanya dinikmati karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena nilai simbolis yang terkandung di dalamnya. Dulu, jajanan ini dibuat khusus pada acara sembilan hari meninggalnya seseorang, sebuah tradisi yang melibatkan proses berduka.
Masyarakat Sasak menggunakan Jaje Pangan sebagai ungkapan cinta dan rasa berkabung kepada orang yang telah meninggal. Keberadaannya sebagai simbol penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan memberikan sentuhan emosional yang khas dalam setiap gigitan.
Meskipun sejarahnya terkait dengan ritual berduka, kini Jaje Pangan dapat ditemui dengan mudah di berbagai pasar tradisional di Lombok. Salah satu daerah yang paling terkenal dengan jajanan ini adalah Kuta, yang terletak di Lombok Tengah, namun sekarang sudah bisa ditemukan di berbagai penjuru Pulau Lombok, seperti Bayan, Sekotong, Bile Bante, dan Sembalun.
Kelezatan dan keunikan rasa yang ditawarkan menjadikan Jaje Pangan semakin populer di kalangan penduduk lokal dan wisatawan.
Bahan-Bahan yang Sederhana, Hasil yang Menggoda
Untuk membuat Jaje Pangan, bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana, namun hasil akhirnya sangat menggugah selera. Berikut bahan-bahan yang diperlukan:
- 350 gr Tepung ketan hitam
- 200 ml Santan cair
- 100 gr Gula merah
- 80 gr Gula pasir
Proses pembuatan Jaje Pangan dimulai dengan memanaskan santan cair bersama gula merah dan gula pasir. Campuran ini dipanaskan hingga keluar minyaknya, menciptakan aroma manis yang khas.
Setelah itu, tepung ketan hitam ditambahkan ke dalam santan yang telah dipanaskan, diaduk hingga rata dan kalis. Setelah adonan dingin dan mengeras, potong-potong Jaje Pangan menjadi ukuran yang pas dan siap disajikan. Bentuknya mirip dengan dodol khas Jawa, dengan tekstur kenyal dan rasa manis yang pas.
Rasa yang Memikat dan Kenikmatan yang Tak Terlupakan
Dengan campuran santan yang kaya dan gula merah yang memberikan rasa karamel alami, Jaje Pangan memiliki rasa yang manis dan gurih. Teksturnya yang kenyal dan sedikit lengket membuatnya sangat nikmat disantap sebagai camilan. Rasanya yang sederhana namun penuh kehangatan ini membuat siapa pun yang mencicipinya merasa betah dan ingin menikmatinya lagi.
Sebagai bagian dari warisan budaya Lombok, Jaje Pangan tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghubungkan kita dengan kisah-kisah tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Jika Anda berkunjung ke Lombok, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi jajanan khas ini, yang tidak hanya kaya akan rasa, tetapi juga penuh makna budaya yang mendalam.