Lombokvibes.com, Lombok Utara – Suasana di Lombok Utara mendadak memanas Jumat (17/10/2025) kemarin, sejumlah massa aksi yang terdiri dari mahasiswa, LSM, dan keluarga korban melayangkan aksi protes ke Kantor Bupati KLU, buntut kasus meninggalnya bayi yang dikandung oleh pasien WA asal Sira, Sigar Penjalin, KLU pada 9 Oktober lalu.
Setelah desakan publik yang tak kunjung reda itu, Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara, drg. Nova Bidiharjo akhirnya memilih mundur dari jabatannya.
Keputusan itu diumumkan langsung oleh drg. Nova di hadapan awak media tak lama setelah aksi unjuk rasa digelar di halaman Kantor Bupati Lombok Utara.
“Atas nama pribadi, saya akan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara,” ucap drg. Nova singkat dengan nada tegas.
Aksi massa berlangsung panas. Mereka menilai RSUD Lombok Utara perlu dibenahi total, terutama dalam hal pelayanan dan manajemen.
Ketua LSM Lombok Utara Care Watch (LUCW), Tarpiin Adam, menyebut pengunduran diri drg. Nova sebagai bentuk tanggung jawab moral yang harus dilakukan pimpinan rumah sakit.
“Kami tidak ingin ada korban lagi. Kalau pelayanan masih seperti ini, harus ada yang bertanggung jawab. Kami minta Wakil Bupati segera mencopot direktur RSUD,” tegas Adam saat berorasi.
Ia juga mengancam akan menggelar aksi lanjutan jika tuntutan tersebut diabaikan. “Kalau hari ini belum dicopot, kami akan menginap di kantor bupati sampai tuntutan kami dipenuhi,” ujarnya.
Namun, situasi justru berbalik di dunia maya. Usai kabar mundurnya drg. Nova beredar luas, lini masa media sosial mendadak dibanjiri dukungan dari kalangan tenaga kesehatan RSUD. Tagar #Savepakdir dan #KamiBersamapakdir ramai berseliweran di platform media sosial Facebook.
Sejumlah nakes memuji sosok drg. Nova sebagai pemimpin yang berintegritas dan peduli terhadap staf medis. “Sejak masuknya beliau di RSUD, pelayanan kesehatan di internal medis ada perbaikan,” tulis salah satu perawat di akun media sosial Facebook.
Fenomena dua arus ini, desakan publik dari luar dan gelombang dukungan dari dalam, membuat situasi RSUD Lombok Utara kian menarik untuk diikuti.
Hingga kini, belum ada keputusan final apakah pemerintah daerah akan menerima pengunduran diri tersebut atau mencoba menahan drg. Nova tetap memimpin.