Lombokvibes.com, Lombok Utara – Beragam pangan hasil bumi tersajikan dengan rapi di hadapan para tamu undangan, tokoh masyarakat, dan warga Desa Akar-Akar, Bayan, pada saat acara ritual Empas Menanga Mual.
Ritual adat Empas Menanga Mual adalah salah satu budaya tradisi di Kabupaten Lombok Utara, khususnya masyarakat Bayan.
Empas Menanga mual adalah acara tahunan sebagai bentuk wujud syukur terhadap nikmat yang diberikan Sang Pencipta.
Pada acara ini, para tokoh adat dan masyarakat setempat melakukan ritual roah di muara laut untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Masyarakat juga menjadikan ritual ini sebagai ajang silaturahmi.
Masyarakat yang hadir tidak hanya bisa langsung mengikuti rangkaian acara ritual, namun juga langsung mencari ikan dan lainnya.
Bupati Lombok Utara yang turut hadir menyampaikan, Empas Menanga mual ini harus terus diselenggarakan sebagai upaya melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Selain itu, kegiatan ini bisa dijadikan sarana silaturahmi mempererat hubungan antar sesama.
“Empas Menanga Mual ini perlu terus dijaga dan dilestarikan, ajang ini tempat silaturahmi Masyarakat Kecamatan Bayan khususnya masyarakat desa Akar-akar,” kata Djohan Sjamsu, (12/12/24).
Lebih lanjut kata Djohan, Pemerintah daerah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan agenda tahunan, sebagai komitmen dalam melestarikan budaya dan lingkungan.
“Tentunya kita bersukur dengan adanya kegiatan seperti ini,banyak sekali manfaat yang diperoleh,” tuturnya.
Sementara itu, Kades Akar-Akar Budi Priyo Santoso menuturkan Ritual empas menanga yang diselenggarakan setiap tahunnya menjadi acara yang sangat ditunggu oleh masyarakat tidak hanya yang berada di wilayah akar-akar saja tetapi Kecamatan Bayan secara keseluruhan.
“Kegiatan ini tidak hanya tentang mengempas menenga saja, tetapi bagaimana kita berkumpul bersilaturahmi,” katanya.