Waspadai bencana mengintai akibat curah hujan yang tinggi, dua kecamatan di KLU masuk level awas

Lombokvibes.com, Lombok Utara– Beberapa wilayah di Provinsi NTB, termasuk Kabupaten Lombok Utara (KLU) tengah menghadapi kondisi cuaca yang cukup ekstrem akibat curah hujan yang tinggi.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, bahwa puncak curah hujan di wilayah ini diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2025. Kondisi ini menyebabkan potensi pergeseran tanah yang dapat menyebabkan longsor, terutama di beberapa daerah dengan curah hujan yang tinggi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara, M. Zaldi Rahardian, mengimbau agar masyarakat Lombok Utara untuk waspada, terutama di Kecamatan Bayan dan Kayangan yang berstatus “awas” atau “siaga” terhadap curah hujan tinggi.

Sementara itu, Kecamatan Pememang, Tanjung, dan Gangga berada dalam kategori “waspada”.

“Informasi ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi warga, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir,” ungkap Zaldi, kemarin.

Beberapa kejadian akibat cuaca ekstrem sendiri sudah terjadi di wilayah Lombok Utara. Dikatakan Zaldi, telah terjadi beberapa pohon tumbang yang  menyebabkan kerusakan pada rumah warga, serta angin kencang yang merobohkan tower di Puskesmas Kayangan, mengakibatkan kerusakan pada atap.

“Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian tersebut,” ujar Zaldi lega.

Meski demikian, pemerintah daerah diminta untuk lebih sigap dalam mengantisipasi kejadian serupa, terutama dengan memperbaiki infrastruktur seperti saluran drainase yang tersumbat sampah.

Dinas terkait diharapkan dapat segera membersihkan saluran drainase di kawasan perkotaan, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, untuk memastikan aliran air tidak terhambat.

“Dengan memperlancar drainase, diharapkan genangan air yang sering terjadi di dataran tinggi dapat diminimalkan,” sambungnya.

Ditambahkan, di wilayah Pusuk, potensi bencana longsor juga menjadi perhatian serius. Beberapa titik longsor yang terjadi setiap tahun, terutama di area tebing-tebing yang dipengaruhi oleh peningkatan ruas jalan, masih membutuhkan perhatian lebih.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTB diharapkan segera melakukan normalisasi jalan yang terhambat oleh tumpukan tanah dan batu agar aktivitas masyarakat tidak terganggu. Terlebih lagi, kondisi jalan yang licin saat hujan dapat membahayakan pengendara, terutama sepeda motor.

“Pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait diimbau untuk lebih waspada dan bergotong royong dalam mengatasi masalah ini, guna mengurangi risiko bencana dan memastikan keselamatan warga di Kabupaten Lombok Utara,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *