Senyawa berbahaya dalam asap kabut kebakaran hutan dan lahan

Lombokvibes.com, Mataram– Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selalu menjadi masalah dari tahun ke tahun. Terlebih pada tahun 2023, kemarau yang panjang membuat bencana karhutla semakin memprihatinkan.

Tercatat sepanjang tahun 2023 ini, sebanyak 642,099 hektare lahan di Indonesia terbakar. Jumlah lahan yang terbakar tersebut meningkat tiga kali lipat lebih besar jika dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 204,894 hektare.

Jumlah laham yang terbakar pun diprediksi akan terus bertambah karena saat ini, karhutla masih terjadi dimana-mana.

Kebakaran yang terjadi cukup mengkhawatirkan. Bahkan jika dihitung, selama 10 tahun terkahir, ada 6 juta lebih hekatre lahan yang terbakar di Indonesia.

Di dalam asap kabut karhutla, ternyata ada banyak senyawa berbahaya yang terkandung. Seperti yang dikutip dari @Greenpeaceid, ada beberapa senyawa yang terkandung dalam asap kabut karhutla, seperti SO2, NO2, CO, O3, dan PM10.

Lalu apa bahaya senyawa dalam kabut tersebut bagi kesehatan manusia?

Senyawa SO2 (sulfur dioksida) nyatanya dapat membuat saluran nafas mengecil dan iritasi selaput lendir dan pernafasan.

Senyawa NO2, atau nitrogen dioksida, dapat merusak sistem paru-paru serta dapat mengurangi imun saluran pernapasan.

CO atau karbon monoksida, dapat menyebabkan sesak nafas, dada terasa sesak, pusing, koma, hingga kematian.

O3 atau ozon permukaan, dapat membuat iritasi tenggorokan.

Sedangkan PM10, atau partikel debu dapat menyebabkan iritasi mata, batuk, bersin, dan dapat menutupi saluran pernapasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *