KLU pacu nilai investasi capai Rp1,2 triliun, permudah investor lewat Perda dan aplikasi SIPID

Property of Lombokvibes media.
Property of Lombokvibes media.

Lombokvibes.com, Lombok Utara – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus memperkuat upaya menarik investasi  di Gumi Tioq Tata Tunaq dengan target ambisius, mencapai Rp1,2 triliun hingga tahun 2025. 

Target nominal investasi tersebut merupakan angka yang diberikan oleh pemerintah pusat, meski dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), KLU dibidik meraih investasi sebesar Rp800 miliar.

Untuk mewujudkannya, berbagai langkah strategis disiapkan, mulai dari penyusunan Peraturan Daerah (Perda) Kemudahan Investasi hingga peluncuran aplikasi Sistem Informasi Peluang Investasi Daerah (SIPID) yang dilakukan sejak 2024 lalu.

Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) KLU, Erwin Rahadi, mengatakan bahwa progres realisasi investasi saat ini sudah mencapai 30 persen, dengan sektor pariwisata menjadi kontributor utama.

“Kita ditargetkan pusat untuk mencapai Rp1,2 triliun investasi. Untuk memudahkan investor, kami susun Perda Kemudahan Investasi yang saat ini sudah masuk pembahasan di DPRD,” ujar Erwin, Senin (29/4/2025).

Tak hanya itu, KLU juga meluncurkan aplikasi SIPID sejak 2024, sebagai platform digital yang memperkenalkan berbagai peluang investasi, mulai dari sektor pariwisata, pertanian, hingga pengelolaan sumber air.

“SIPID mempercepat komunikasi antara calon investor dengan kami. Beberapa investor, termasuk dari Cina, sudah menyatakan ketertarikan, khususnya pada lahan jagung dan pengelolaan air di Seven Springs,” ungkap Erwin.

Menurutnya, kemudahan ini penting karena di masa lima tahun ke depan, KLU diharapkan menjadi pusat investasi baru di NTB, sejalan dengan visi pemerintahan nasional di bawah Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Sementara, di sektor pariwisata, KLU tetap mengandalkan kawasan strategis nasional (KSPN) Tiga Gili (Meno, Trawangan, Air), dengan target 65 persen, meski kawasan ini memiliki status konservasi. 

Karena itu, sektor perdagangan dan pertanian juga terus didorong untuk membuka lebih banyak peluang investasi.

“Investasi di KLU itu berdasarkan respon positif masyarakat. Namun untuk maju, kita harus terbuka dan harus sigap,” kata Erwin.

Kedepannya, ia berharap, akan ada banyak investor yang mau berinvestasi di KLU. Pemerintah daerah ditekankan, membuka peluang seluas-luasnya bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di KLU.

“Investor mengakui pelayanan investasi di KLU sangat mudah. Kami dari Disnaker-PMPTSP mendampingi hingga tuntas,” pungkasnya .

< a title=" milad bima 2025" target="_blank">

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *