Lombokvibes.com, Lombok Utara– Rumput minjangan atau Chromolaena odorata sangat mudah ditemukan di daerah perbukitan. Rumput ini bisa tumbuh sepanjang 1 meter hingga lebih dengan memiliki batang yang cukup keras seeta bunga putih yang lembut.
Rumput minjangan memiliki banyak nama sebutan, ada yang menyebutnya kirinyuh, Siam-Kraut, agonoi, bitter bush, chromolaena, hagonoy, herbe du Laos, huluhagonoi, jack in the bush, kesengesil, mahsrihsrihk, masigsig, ngesngesil, otuot, rumput belalang, rumput golkar, rumput putih, sandanezw, triffid weed, dan wisolmatenrehwei dan lain-lain.
Namun, di Lombok Utara, khususnya masyarakat di pedalaman, lebih akrab menyebut rumput ini dengan nama rumput Soeharto.
Rumput ini sangat lumrah dijadikan sebagai obat atau antibiotik ketika mengalami luka.
Masyarakat biasanya menggunakan rumput ini dengan cara dilumatkan sampai halus yang kemudian ditempelkan ke bagian kulit yang mengalami luka.
Rasa sensasi perih yang diberikan air lumatan daun Soeharto atau minjangan ini memang luar biasa. Namun hanya sebentar, dan kemudian dengan cepat membuat darah yang keluar dari luka berhenti keluar. Kulit berangsur-angsur membaik dan sembuh.
Daun Soeharto ini sangat ampuh untuk dijadikan antibiotik luka. Karena daun ini mengandung senyawa aktif fenolik, flavonoid, saponin, terpenoid, tanin dan steroid.
Dikutip dari wikipedia rumput minjangan ini memiliki banyak manfaat. Ekstrak akar dan daunnya juga dapat digunakan untuk mengobati sakit maag atau muntah darah.
Selain itu, tumbuhan ini juga digunakan sebagai pestisida nabati untuk pengendalian hama, seperti pada pencucuk buah kakao, rayap, kecoa dan bekicot, bahkan dalam penelitian yang lain, diketahui jika tumbuhan inidapat menjadi racun bagi beberapa spesies nyamuk.