Lombokvibes.com, Lombok Tengah – Bank NTB Syariah bersama YayasanGenerasi Metro Bersinar (Gema) serta Badan NarkotikaNasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar sosialisasi dampak buruk penggunaan Narkoba di Ponpes Islahul Anam, Desa Aiq Darek, Kecmatan Batukliang, Lombok Tengah, Senin (17/2).
Manager Bisnis Bank NTB Syariah Alvin Hidayat P. mengatakan, pihaknya ikut berpartisipasi dalam agenda sosialisasi dampak buruk narkoba ini dirangkaikan dengan kegiatan inklusi keuangan.
“Masih minim literasi dan pengetahuan mengenai dampakburuk penggunaan narkoba, jadi ini sangat diperlukan peranaktif seluruh pihak,” ujarnya, Senin (17/2).
Dijelaskan, Pihaknya ingin menunjukkan bahwa Bank NTB Syariah tidak hanya ingin aktif dalam ranah bisnis sematanamun juga berpartisipasi dalam membangun sosial.
“Salah satunya kami ingin ikut mencegah generasi muda untukpenyalahgunaan narkoba di usia muda,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengajak para audiens untuk terus menjaga diridari bahaya laten narkoba dan judi online. Untuk itu pihaknyamengajak untuk memanfaatkan uang untuk ditabung.
“Kami punya layanan tabungan untuk milenial, dari padadigunakan untuk hal-hal tidak baik mending ditabung,” tandasnya.
Penyuluh BNNP Anggraini Ninik Murnihati, mengatakankegiatan sosialisasi ini karena wilayah Loteng dinilai cukuprawan dari peredaran maupun penyalahgunaan Narkotika.
“Di kalangkan pelajar sudah sangat marak, karena itu kami melaksanakan sosialisasi ini untuk menjaga mereka yg belumterpapar narkotika,” katanya.
Pihaknya juga menghimbau untuk menjauhi barang haram tersebut, apabila sudah ada yang terpapar ia menghimbau untuktidak perlu khawatir karena dapat direhabilitasi.
“Ini menjadikan mereka kedepan untuk berhenti menggunakannarkoba, kita antisipasi hal-hal ini supaya tidak lebih jauh,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Gema Eggi Rahmat Landa, mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan ucapan terimakasihkepada pihak pondok pesantren yang telah memberikan ruanguntuk menggelar sosialisasi kepada siswa di ponpes.
“Kami ucapkan terimakasih kepada pimpinan dan para santri,” katanya.
Dijelaskan, Yayasan Gema jadi salah satu lembaga yang memiliki legitimasi dan standar SNI untuk merehabilitasi para pengguna.
“Kami sudah memiliki legalitas, kami menyiapkan lokasi dan tempat yang representatif,” tandasnya.