Lombok Utara gandeng PT Easybook untuk tingkatkan PAD melalui sektor pariwisata

a4be79d0-7476-44cf-92d9-0f7d5732a1d0
a4be79d0-7476-44cf-92d9-0f7d5732a1d0

Lombokvibes.com, Lombok Utara–  Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meminimalisir kebocoran retribusi di sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata resmi menjalin kerja sama dengan PT EasyBook Indonesia.

Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam mendorong digitalisasi berbagai sektor, khususnya pariwisata.

Dengan penerapan sistem digital yang terintegrasi, diharapkan proses penarikan retribusi dapat berlangsung lebih transparan dan teratur.

“Penggunaan sistem online ini akan sangat membantu dalam mencegah kebocoran dan tentunya berdampak positif pada peningkatan PAD dari sektor pariwisata,” jelas Najmul, Kamis (24/4/2025).

Perwakilan PT EasyBook Indonesia, Putri Amelia, menjelaskan bahwa meskipun pengajuan kerja sama ini telah lama diajukan, implementasinya baru bisa direalisasikan saat ini. Fokus utama dari kerja sama ini adalah digitalisasi sistem retribusi di kawasan wisata Tiga Gili, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.

47968d51-b56b-40dc-a0fc-c6528a481be3
(Foto: MoU Pemda KLU dan PT Easybook/dok.lombokvibes)

“Setiap tiket penumpang yang dibeli di Pelabuhan Bangsal akan dilengkapi barcode, yang nantinya dapat discan dan langsung terhubung dengan sistem Dinas Pariwisata,” terangnya. 

Sistem ini juga telah didukung oleh payment gateway, virtual account, dan QRIS untuk kemudahan pembayaran secara digital.

Putri menambahkan, petugas khusus akan ditempatkan di titik-titik penting seperti Pelabuhan Bangsal serta dermaga di ketiga Gili guna memastikan sistem ini berjalan optimal.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, menyebutkan bahwa peluncuran resmi inovasi ini akan dilakukan pada 1 Mei mendatang, sebagai bagian dari dukungan terhadap program 99 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara. 

“Sistem retribusi secara offline terbukti kurang efektif, karena banyaknya kendala teknis dan minimnya petugas, terutama di Pelabuhan Bangsal,” ujar Denda.

 Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Koperasi Karya Bahari, Dishub Provinsi NTB, serta UPP Kelas II Pemenang.

Denda juga mengungkapkan bahwa pembagian hasil dari retribusi ini telah diatur dalam Peraturan Daerah, dengan tarif Rp10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp20.000 untuk wisatawan mancanegara. Adapun upah pungut dengan PT EaayBook Indonesia telah ditetapkan sebesar 7 persen dari total yang dianggarkan melalui APBD.

Meski saat ini sistem baru diberlakukan di titik keberangkatan utama seperti di Pelabuhan Bangsal dan Dermag di ketiga Gili, penarikan retribusi juga akan dilakukan di dermaga-dermaga lain seperti Teluk Nara dan Senggigi, jika diperlukan.

“Jika tida dapat tertarik di situ maka penarikan retribusi akan dilakukan di Tiga Gili,” pungkasnya.

 Evaluasi menyeluruh terhadap kerja sama ini juga akan dilakukan secara berkala guna memastikan efektivitas implementasi.

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *