Lombokvibes.com, Mataram– Lombok, pulau eksotis di Nusa Tenggara Barat, tidak hanya dikenal dengan pantai-pantainya yang menakjubkan dan gunung-gunungnya yang megah, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya. Salah satu jajanan khas yang menyimpan kelezatan dan keunikan adalah Jaja/jaje Tempani. Kue ini merupakan salah satu hidangan penutup yang populer di kalangan penduduk lokal, dan sering disajikan dalam berbagai acara adat serta perayaan.
Jaja Tempani sendiri merupakan kue yang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula merah. Jaje Tempani ini tergolong dalam kue kering selain Keciput, Kaliadem, atau Renggi khas Lombok.
Untuk membuat Jaja Tempani, Anda memerlukan beberapa bahan sederhana, namun setiap bahan memiliki peran penting dalam menciptakan rasa yang autentik. Bahan-bahan utamanya meliputi:
BAHAN-BAHAN:
Tepung ketan 400 gr
Gula pasir 275 gr
Vanili cair 2 sdm
Garam ½ sdt
Susu kental manis 80 ml (2 sachet) + 12 sdm air, aduk rata
CARA PENGOLAHANNYA:
1. Pertama-tama, tepung ketan halus disiapkan di atas wadah besar.
2. Sebelum diolah lebih lanjut, tepung ketan halus ini disangrai terlebih dahulu supaya matang
3. Setelah itu tepung ketan ini di taburi campuran gula merah bersamaan gula pasir secara proporsional
4. Gula merah yang dicampur itu sebelumnya diparut atau dilebur halus terlebih dahulu. Campurlah terus hingga dirasa cukup
5. Bahkan, kadang gulanya tampak lebih dominan. Karena memang, cita rasa khas dari tempani ini adalah manis
6. Demikian seterusnya, diaduk-aduk sehingga semua bahan ini terlihat rata dan berubah warna kemerahan
7. Proses penyampuran atau pengadukannya
ini biasanya secara manual atau dengan menggunakan tangan
8. Setelah itu, barulah kemudian diairi atau dikasi air sampai adonan menjadi lembek dan liat dalam rupa kemerahan
9. Setelah itu, siapkan “remagan” atau “alat pembuatan khusus tempani” yang sudah disiapkan atau dibeli sebelumnya
10. Biasanya alatnya ini berongga dan berbentuk segi empat atau berbentuk bulat, dengan ada ukiran atau hiasannya
11. Ukurannya kurang lebih seperti lempengan
keping uang seratus jika berbentuk bulat
12. Maka itu, supaya lebih mudah dan praktis, maka sebelum dibentuk, ratakan adonan itu di atas wadah dengan ketebalan sekitar satu setengah sentimeter
13. Kemudian barulah adonan itu dibentuk dengan menggunakan “remagan” atau alat itu secara rapih sampai semua adonan terbentuk
14. Setelah selesai, maka adonan yang sudah terpola itu dijemur hingga kering dan padat
15. Setelah itu, barulah diambil atau dipisahkan sesuai pola yang membentuknya sebelumnya. (*)