Lombokvibes.com, Lombok Utara- Sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian alam dan mata air, Perumda Amerta Dayan Gunung menggelar kegiatan “Tajuk Air” 2023.
Kegiatan tajuk air ketiga ini dilaksanakan di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, dengan mengusung tema “Segara Hijau”.
Kegiatan Tajuk air sendiri sudah pernah dilakukan pada tahun 2018 lalu di Mata Air Jonplanka dan pada tahun 2023 kembali dilakukan di Desa Selelos sebagai bentuk daya dukung Perumda Amerta Dayan Gunung terhadap lingkungan, mata air, maupun aliran sungai di Lombok Utara.
“Tajuk air sebagai sebuah gerakan hijau yang berbasis kolektif pada hajatannya berfokus pemulihan sumber mata air, sungai yang memiliki fungsi sebagai wilayah serapan linear dengan pola pendekatan komonal,” ujar Direktur Perumda Amerta Dayan Gunung Firmansyah.
Lebih lanjut dikatakannya, selain berproses pada pola kerja lingkungan yang berbasis pada pemulihan sumber mata air, tajuk air juga meningkatkan kesadaran pentingnya keterjagaan lingkungan sebagai daya dukung kedekatan manusia dengan semangat bersama masyarakat.
“Pada tahun 2023, Tajuk Air dilaksanakan di wilayah Desa Selelos dan dilakukan di beberapa titik lokasi lainnya dengan mendistribusikan 4000 pohon untuk mata air dan daerah aliran sungai,” tuturnya.
Adapun jenis pohon yang ditanam yakni pohon gondang, loak, beringin, dangar, manggis dan duren. Khusus untuk mata iar Jonplanjka, telah didistribusikan sejumlah 2500 pohon dengan berbagai jenis pohon.
“Untuk wilayah bantaran hulu Lokok segara didistribusikan 100 pohon durian dan 500 pohon konservasi mata air,” Imbuh dia.
Sementara, pada acara puncak tajuk air 2023, sebanmendistribusikan 1000 didistribusikan. Seribu pohon tersebut merupakan pohon buah yang berguna bagi masyarakat sebagai daya dukung penguatan ekonomi masyarakat, yang terdiri dari pohon petai, jambu, jeruk dan manggis,
“Tajuk air 2023 dimulai sejak tanggal 20 Oktober dan berakhir hingga Januari 2024 nanti dengan diisi berbagai kegiatan,” katanya menerangkan.
Melalui Tajuk Air sendiri, diharapkan kegiatan ini mampu membangun usaha dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan sumber mata air dan alam sekitar sehingga tidak menjadi bencana dimasa depan.
“Melalui program ini kami mendorong Pemda untuk membuat regulasi yang tegas terhadap perlindungan sumber mata air guna menjamin keberlangsungan mata air,” harapnya.
Musim kemarau di tahun 2023 yang melanda hampir semua wilayah di Indonesia menjadi pelajaran yang sangat berarti untuk masyarakat, baik terkait air minum maupun air bersih.Dengan menjamin sumber daya alam tentunya menjamin sumber kehidupan generasi masa depan.
Sementara itu, Bupati Djohan menyampaikan memang jumlah mata air begitu banyak di Lombok Utara, namun seiring berjalan waktu sedikit demi sedikit sumber mata air tersebut mulai berkurang yang disebabkan oleh ringannya tangan masyarakat merusak sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
“Banyak sekali upaya yang dilakukan oleh Pemda maupun pengiat lingkungan guna bersama memelihara alam dan menjaga sumber mata air,” tuturnya.
Masalah air selalu menjadi perhatian masyarakat karena air sebagai kebutuhan utama, jika bagaimana upaya yang dilakukan oleh PDAM dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat pada saat musim kemarau.
“Kami sangat mengapresiasi Perumda amerta Dayan Gunung yang telah menyelenggarakan penghijauan di wilayah yang menjadi titik sumber mata air,” ucapnya.
Bupati kuga menyampaikan, harapan agar tanaman yang digunakan yakni tanaman yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Kewajiban kita sebagai masyarakat tentunya dapat memelihara alam yang kita tempati agar dapat dirasakan oleh anak cucu dimasa depan,” tutup Bupati.