Antisipasi dampak kekeringan 2024, ini yang dilakukan PDAM Amerta Dayan Gunung

Lombokvibes.com, Lombok Utara– Memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Utara (KLU) terancam mengalami kekeringan.

Berdasarkan pengalaman tahun 2023, Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung, Firmansyah, mengungkapkan bahwa daerah dataran tinggi di beberapa kecamatan seperti Kayangan dan Pemenang masih menjadi yang paling parah terkena dampaknya.

“Kurangnya sumber air baku yang dapat didistribusikan menjadi penyebab utama krisis air di wilayah tersebut,” jelas Firmansyah, Senin (27/5/2024).

Lebih jauh, Firmansyah mengatakan, untuk mengatasi masalah kekeringan ini, PDAM Amerta Dayan Gunung telah menerapkan sistem pendistribusian air secara bergilir kepada pelanggan mereka.

“Pendistribusian air harus dilakukan secara bergilir untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat,” ujar dia.

(Foto: Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung, Firmansyah/dok.lv stock)

Sistem ini, sebutnya, diharapkan dapat mengurangi dampak kekurangan air di kalangan pelanggan PDAM, meskipun masih jauh dari kata ideal.

Sedangkan, bagi warga yang bukan pelanggan PDAM, distribusi air dilakukan dengan menggunakan mobil tangki. Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk memastikan semua penduduk mendapatkan akses air bersih, meskipun dengan keterbatasan yang ada.

“Distribusi air menggunakan mobil tangki menjadi alternatif bagi warga non-pelanggan, meskipun ini bukan solusi jangka panjang,” tambah Firmansyah.

Sementara, untuk mengantisipasi kekeringan yang diperkirakan akan terjadi lagi pada musim kemarau tahun ini, PDAM Amerta Dayan Gunung telah mengambil langkah-langkah preventif. Selain tetap menggunakan sistem bergilir, PDAM juga melakukan perbaikan jaringan air di beberapa wilayah Kecamatan Kayangan, Pemenang dan Bayan.

“Perbaikan jaringan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kebocoran yang selama ini menjadi masalah utama,” jelas Firmansyah.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan kekeringan di Kecamatan Kayangan dan Pemenang masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

“Krisis air ini bukan hanya tanggung jawab PDAM, tetapi juga memerlukan kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat,” tegas Firmansyah.

Dengan kondisi geografis yang sulit dan sumber air yang terbatas, solusi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur air baru dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif menjadi sangat penting.

Karena itu ia berharap, dengan perbaikan jaringan dan sistem pendistribusian yang lebih efisien, serta pembangunan infrastruktur air yang memadai, diharapkan masalah kekeringan dapat diatasi dan kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *