Lombokvibes.com, Lombok Utara– Kenaikan harga bahan pokok membuat masyarakat, terutama kelas ekonomi menengah ke bawah, ketar-ketir. Terlebih, harga beras per kilogram sudah menyentuh angka Rp19.000.
Menyikapi kenaikan harga beras yang melambung tinggi, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara (Pemda KLU) berencana mengupayakan sejumlah solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini.
Bupati Lombok Utara H.Djohan Sjamsu melalui Kabag Prokopim Setda KLU L.Gita Bayu Wibawa mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Bulog NTB untuk mengadakan operasi pasar (OP).
Selain menggelar operasi pasar, Pemda juga berencana melakukan pembagian sembako melalui Dinas Sosial, serta pembagian beras dengan program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
“Operasi pasar sendiri akan dilaksanakan di antara minggu pertama di bulan Maret sampai dengan hari lebaran di semua kecamatan dan desa yang ada di KLU,” kata Gita, kemarin.
Sementara, Muhammad Gurillizan, SP selaku Analis Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan KLU, mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan operasi pasar dan pembagian beras sebagai upaya Pemda menstabilkan harga pangan yang melonjak.
“Ini masih dalam proses untuk bagaimana mekanismenya, inshallah informasi terakhir yang says terima itu di minggu pertama Ramadhan,” ujarnya (1/3).
Dikatakan dia, gerakan pangan murah ini memang karena instruksi dari badan pangan nasional secara serentak. Sehingga, pihaknya akan mempersiapkan dan mendukung operasi pasar yang digalakkan pemerintah.
“Ini yang masih dalam proses persiapan, kami akan terus koordinasi dengan dinas ketahanan pangan provinsi dan Bulog NTB” ujarnya.
“Yang jelas kami di daerah, akan persiapkan,” imbuhnya lagi.
Untuk program pembagian beras cadangan pemerintah sendiri, kata dia, memang akan dilakukan. Mengingat stok beras cadangan pemerintah masih tersedia.
“Stok cadangan beras pemerintah kita masih di angka 49 ton,” katanya. (**)