Lombokvibes.com, Mataram– Baru-baru ini beredar penggalan video Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik mengenai suku Sasak. Isu tersebut pun mencuat di berbagai media.
Menanggapi hal tersebut, Penghulu Majelis Adat Sasak, TGH Sanusi menyebutkan, hal sangat indah tentang Sasak adalah menjunjung tinggi berbagai perbedaan pendapat antara para tokoh.
“Sasak sangat terbuka menerima berbagai masukan, kritikan dan bahkan sesuatu yang sangat pahit untuk kita dengarkan,” tuturnya.
TGH Sanusi mengatakan, semua komponen Sasak memiliki hak dalam berbicara tentang Sasak.
“Alangkah bijaknya kita semua mengayomi itu dengan tidak ribut di media, karena kita bangsa Sasak ini bangsa yang mencintai hidup harmoni, mulai dari harmoni dengan alam, dengan diri sendiri, dengan orang lain dan bermuara pada kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.
Tuan Guru Sanusi menyebutkan sifat dasar bangsa Sasak yang tidak suka konflik dijadikan pijakan bersama untuk menelaah dengan seksama berbagai hal yang terkait sasak dan kesasakan.
“Saya sudah mendengarkan video yang agak utuh dan juga membaca di berbagai media klarifikasi yang dilakukan pak Ahsanul Khalik, saya mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang kesasakan dan bagaimana pak Ahsanul membangunkan semangat kesasakan itu, karenanya pada pandangan saya mari kita saling merangkul, untuk membangun semangat kebersamaan masayarakat Sasak, yang dilandasi semangat ketulusan, kepedulian sesama dan persahabatan serta penghormatan,” ulas Tuan Guru Sanusi
Ia mengajak untuk menjdikan kearifan lokal Sasak yang terus dikembangkan dalam penyelesaian masalah yang ada berupa ; keimanan kepada Allah, toleransi, kerja sama, menghargai pendapat orang lain, memahami kultur yang ada di masyarakat, berfikir kritis dan sistimatis, menyelesaikan konflik dengan musyawarah tanpa kekerasan dan bersifat politis dan lain-lain yang selama ini dijunjung tinggi.
“Oleh karena itu, silahkan siapa saja generasi Sasak ini, bicaralah tentang Sasak pada komunitas Sasak untuk membangun semangat perubahan Sasak di masa depan, dan kita kaji bersama untuk membangun semangat kebersamaan itu. Kalau kita ribut saling menyalahkan nanti tidak ada yang peduli dan tidak juga mau bicara tentang Kesasakan yang ada pada diri generasi sasak ini, dan itu masalah besar bagi kita semua orang Sasak.
Tuan Guru Sanusi mengajak kepada semua para Pengelinsir, sesepuh Sasak bahkan supaya lebih arif mendudukkan diri sebagai pengayom, menyampaikan nasehat nasehat untuk bisa ditauladani anak generasi kedepan.