Melalui tradisi Bekarah, Ponpes Al-Ashfiya luluskan 33 penghafal Qur’an

Lombokvibes.com, Lombok Barat– Yayasan Pondok Pesantren Al-Ashfiya, Dusun Manggong, Desa Batu Kumbung, Lingsar, meluluskan 33 santri dan santriwati penghafal Al-Qur’an, Minggu (16/2/2025).

Acara kelulusan atau penamatan para santri tersebut dilakukan melalui acara tradisi Bekarah. Para santri dan santriwati yang telah dinyatakan lulus menghafal Al-Qur’an di Ponpes Al-Ashfiya ini menyerahkan dulang atau seserahan yang berisi makanan kepada guru mengaji (ustadz dan ustadzah) serta para tamu undangan yang hadir.

Selain itu, para santri dan santriwati juga menyerahkan taekan, atau sedekah kepada guru mengaji mereka sebagai bentuk ucapan terima kasih dan rasa syukur atas ilmu pengetahuan yang didedikasikan.

(Foto: Pengasuh Ponpes Al-Ashfiya H Mariadi Idris/dok.istimewa)

Acara kelulusan itu juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Kepala Desa, Kepala Dusun, serta para orang tua santri.

Pengasuh Ponpes Al-Ashfiya H. Mariadi Idris mengatakan, kelulusan para santri yang dirangkaikan melalui acara Bekarah ini dilakukan setiap tahunnya. 

“Kali ini kita sudah menamatkan 33 santri dan santriwati,” ujar pengasuh Ponpes yang telah berdiri selama 15 tahun ini.

Dia menyebutkan, acara kelulusan para santri melalui tradisi Bekarah ini merupakan bentuk pelestarian tradisi unik yang dimiliki oleh Desa Batu Kumbung, mengingat Desa Batu Kumbung kedepannya akan dijadikan desa wisata syariah.

(Foto: Tradisi Bekarah Ponpes Al-Ashfiya/dok.istimewa)

“Jadi para orang tua sukarela, membuat acara Gawe, Bekarah ini, sebagai bentuk ucapan terima kasih mereka. Tentunya kita juga melestarikan tradisi ini, dan menjadikan ini sebagai daya tarik di desa kita,” sebut dia.

Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Irman Sumantri menyebut, ke depan, tradisi Bekarah yang dilakukan oleh Ponpes Al-Ashfiya di Desa Batu Kumbung ini, bisa dirangkaikan dengan event pariwisata di Lombok Barat. 

Dia mencontohkan, acara Bekarah bisa dikoneksikan dengan acara budaya, kuliner, dan wisata tirta di Batu Kumbung, sehingga menjadi rangkaian acara yang besar.

“Tentunya, ke depan bisa menjadi event daerah, tahunan provinsi bahkan nasional dan harus memiliki multiplier effect kepada masyarakat dan daerah,” kata Irman menjelaskan.

Acara seperti Bekarah ini, ujar Irman, harus dilestarikan. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap Pemdes Batu Kumbung, Pengasuh Ponpes serta masyarakat setempat yang masih melestarikan tradisi ini. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *