Waspadai cuaca ekstrem hingga 10 Desember di NTB

Lombokvibes.com, Mataram– Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem di penghujung tahun 2024 ini. BMKG telah memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang menunjukkan  potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi NTB.

Kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu kedepan diantaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuator di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah NTB.

“Adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia bagian Barat Sumatera, Laut China Selatan serta adanya sirkulasi siklonik di Nusa Tenggara Timur membentuk daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari kedepan,” jelas Kepala BMKG Mataram (ZAM), Satria Taopan Primadi, (6/12/2024).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 04 s.d 10 Desember 2024 di wilayah Kota Mataram, Kab. Lombok  Barat, Kab. Lombok Utara, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab. Sumbawa Barat, Dompu, Kab. Bima, dan Kota Bima.

“Dari pagi hingga dini hari,” imbuhnya

Sementara, potensi gelombang tinggi terjadi di beberapa wilayah perairan NTB pada tanggal 05 s.d 08 Desember 2024.

“Kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 m di Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. selatan, Selat Sape bag. Selatan, dan  Samudera Hindia Selatan NTB,” jelasnya.

Sedangkan, pada tanggal 09 -Desember 2024 yaitu pada kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 m, terjadi di Selat Lombok bag. Selatan, Selat Alas bag. selatan, Selat Sape bag. Selatan, dan  Samudera Hindia Selatan NTB, dan kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 m: Samudera Hindia Selatan NTB.

Untuk itu, BMKG mengimbau semua pihak untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem ini dengan melakukan beberapa persiapan:

1.Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2.Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau
penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3.Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin
kencang.
4.Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian
Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir,
longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5.Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana
hidrometrorologi.
6.Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan de tail
untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *