Kue khas Lombok satu ini hanya disajikan pada ritual tertentu, namun Anda bisa membuatnya dengan resep berikut

Lombokvibes.com, Mataram- Di balik keindahan alam Lombok yang memukau, terdapat tradisi kuliner yang kaya akan makna dan cita rasa. Salah satunya adalah moto seong, sebuah kue tradisional masyarakat Sasak yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan spiritual.

Moto seong bukanlah kue yang dapat ditemukan di pasar-pasar, karena kue ini dibuat dengan tujuan khusus dalam acara ritual tertentu. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kue yang sangat dihormati dalam budaya Sasak ini.

Moto seong memiliki peran penting dalam acara ritual “nemoeq,” sebuah tradisi doa khusus yang dilakukan untuk hewan peliharaan, seperti ternak. Biasanya, acara ini dilaksanakan pada malam Jumat pertama di awal musim. Ritual ini bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar hewan ternak yang dipelihara dapat berkembang biak dengan baik, terhindar dari penyakit, dan terlindungi dari pencuri.

Setelah prosesi doa yang dipimpin oleh pemangku, moto seong disajikan untuk disantap bersama oleh keluarga dan kerabat yang hadir. Kue ini biasanya dibuat oleh masyarakat Sasak di wilayah Kuta dan Sengkol, Lombok Tengah Selatan. Rasanya yang gurih dan manis menjadikannya kue yang sangat dinantikan dalam setiap acara ritual.

Proses Pembuatan Moto Seong

Proses pembuatan moto seong dimulai dengan bahan utama nasi aking atau nasi yang telah dikeringkan. Nasi ini digoreng hingga mengembang, kemudian ditumbuk hingga sedikit halus.

Setelah itu, gula putih dimasak hingga meleleh dan berubah menjadi karamel yang harum. Karamel yang telah matang ini kemudian dicampurkan dengan nasi aking, lalu adonan tersebut diratakan dan didiamkan hingga padat.

Dalam prosesi ritual nemoeq, moto seong ditempatkan di dalam sebuah alat sesajian tradisional yang disebut lepaq, yang terbuat dari kayu dan memiliki kaki. Nasi aking yang sudah dibalut karamel ini diletakkan di tengah-tengah lepaq dan dikelilingi oleh potongan ayam bakar.

Setelah ritual selesai, ibu-ibu akan mengambil moto seong dan menyajikannya dalam piring-piring kosong yang telah disiapkan. Kue ini kemudian dibagikan kepada tetangga dan kerabat yang hadir untuk merayakan kebersamaan dan rasa syukur.

Bahan-bahan dan Cara Membuat Moto Seong

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat moto seong cukup sederhana, namun dengan sentuhan tradisional yang istimewa:

  • 400 gr nasi aking
  • 150 gr gula putih
  • Air secukupnya

Cara pengolahannya adalah sebagai berikut:

  1. Goreng nasi aking yang telah dikeringkan menggunakan minyak panas hingga mengembang. Setelah itu, tumbuk nasi hingga sedikit halus dan sisihkan.
  2. Panaskan gula putih dalam wajan anti lengket, tambahkan sedikit air, dan biarkan hingga gula tersebut meleleh dan berubah menjadi karamel.
  3. Tuangkan karamel ke dalam wadah yang berisi nasi aking, lalu aduk hingga seluruh permukaan nasi tertutup karamel.
  4. Ratakan nasi yang telah dibalut karamel di atas permukaan wadah, diamkan hingga padat.
  5. Setelah mengeras, potong-potong moto seong sesuai selera dan sajikan.

Makna dan Tradisi dalam Setiap Suapan

Moto seong bukan sekadar kue; ia adalah simbol dari kebersamaan, rasa syukur, dan harapan. Dalam setiap gigitan, terkandung doa untuk keselamatan dan keberkahan bagi keluarga dan ternak yang dipelihara. Kue ini bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk menghormati tradisi leluhur yang telah dijaga turun-temurun oleh masyarakat Sasak.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi Lombok, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi moto seong yang khas ini, dan rasakan kelezatan serta makna yang terkandung dalam setiap potongannya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *