Lombokvibes.com, Lombok Utara– Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI karena dinilai telah berhasil melakukan penanganan terhadap penyakit frambusia di masyarakat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin kepada Bupati H. Djohan Sjamsu SH, pada puncak peringatan Hari Penyakit Tropis yang Terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs) di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta (6/2).
Diketahui, Lombok Utara sendiri menjadi salah satu dari 99 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan bebas atau nol frambusia atau infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue.
Bupati Lombok Utara H.Djohan Sjamsu mengatakan, penghargaan dan sertifikat yang diterima merupakan pencapaian besar dalam upaya pemberantasan penyakit menular khususnya frambusia.
“KLU menerima sertifikat karena turut melakukan komitmen pembebasan frambusia,”tuturnya usai menerima penghargaan.
Kasus frambusia, kata dia, biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania. Penyakit ini, sebutnya lagi, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh pola hidup di lingkungan masing-masing.
“Oleh karena itu saya mengajak agar tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup bersih,” ucapnya.
“Penghargaan yang diberikan ini patut dipertahankan,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinkes KLU I Nyoman Sudiarta.SKM menuturkan, KLU dalam kurun waktu 7 tahun sudah mampu menghapus kasus yang diakibatkan dari frambusia. Hal tersebut dibuktikan dari hasil skrining yang dilakukan dilapangkan baik masyarakat maupun pada siswa sekolah oleh Dinas Kesehatan.
“Atas dasar itulah turun Kemenkes melakukan penilaian pada tahun 2023, dimana dari dokumen hingga fakta lapangan yang didapatkan membuktikan bahwa KLU itu bebas frambusia,” ujarnya.
Upaya yang telah dilakukan ini, sebut dia, dalam pencegahan frambusia di KLU dengan mengimbau masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
“Jagalah kebersihan,” ujarnya lagi.
Sebelumnya, dalam sambutannya Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dimana sejumlah wilayah di Tanah Air masih terdapat penyakit Frambusia yang menjamur di beberapa daerah. Hal tersebut menandakan masih lemahnya penanganan dalam persoalan penyakit menular di Indonesia.
“Kami di Kemenkes menargetkan pada tahun 2027, negara Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit frambusia,” kata Menkes.
Dalam mencapai target, sebutnya, diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak baik dari pemerintah daerah, TNI/Polri, serta masyarakat yang peran aktif dalam menyosialisasikan dan melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit frambusia.
“Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada daerah-daerah yang telah bebas Frambusia agar kabupaten/kota lain tentunya bisa termotivasi dalam upaya pencegahan penyakit Frambusia ini,” sebut Budi.